ZonaJogja.Com – Ada mata air di Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul yang menjadi daya tarik wisatawan domestik.
Lokasinya di kampung Bangeran, Padukuhan Keyongan. Jaraknya sekitar 3 kilometer dari pusat keramaian Kabupaten Bantul.
Konon, mata air yang diberi nama Sendang Patirtan Kamulyan ini memiliki cerita dengan Kerajaan Majapahit.
Kisah yang berkembang secara turun temurun mengungkapkan, mata air dengan luas sekitar 30 meter per segi ini ditemukan pasukan Kerajaan Majapahit.
BERITA LAIN: Bagaimana Memilih Sapi yang Sehat? Ini Tipsnya
Masih menurut cerita dari mulut ke mulut, kedatangan pasukan Kerajaan Majapahit dipimpin isteri Prabu Brawijaya V.
Prabu Brawijaya merupakan raja terakhir Majapahit yang memiliki nama asli Bhre Kertabhumi.
Sementara seperti dikisahkan dalam sejarah, Prabu Brawijaya mempunyai tiga isteri.
Yakni, Siu Ban Ci, Puteri Campa atau Amaravati, dan Bondrit Camara atau Wandan Kuning.
“Peristiwa itu terjadi pada abad ke berapa, belum ada yang bisa memastikan. Termasuk isteri yang ke berapa yang datang ke tempat ini,” terang Suharyono, warga Bangeran yang berdekatan dengan keberadaan Sendang Patirtan Kamulyan.
BERITA LAIN: Beredar Tiga Balon Walikota Terkuat di Sosmed
Saat tiba di kampung Bangeran, isteri Prabu Brawijaya V dalam kondisi sakit.
Di luar dugaan, isteri Prabu Brawijaya V menjadi sembuh setelah mandi di sendang.
Cerita lain, Sendang Patirtan Kamulyan yang berada di timur Destinasi Wisata Sabdodadi Asri “Dewi Sri” ini juga pernah disambangi prajurit Mataram Islam.
Ada prajurit yang terluka setelah perang dengan pasukan Mangir Wanabaya.
Prajurit itu mandi di sendang. Mendadak prajurit itu sehat. Tidak ada lagi luka di tubuhnya.
Sampai hari ini, Sendang Patirtan Kamulyan yang terdiri Sendang Kakung dan Sendang Putri sering dikunjungi wisatawan.
BERITA LAIN: Telkomsel Hadirkan Produk Komunikasi bagi Jemaah Haji di Arab Saudi
Sejumlah kerabat Keraton Yogyakarta juga pernah menyambangi tempat ini.
Itulah sebabnya, Kalurahan Sabdodadi terus melakukan inovasi pengembangan kawasan.
Salah satunya membangun “Dewi Sri” yang telah menjadi destinasi wisata di Sabdodadi.
Harapannya, keberadaan “Dewi Sri” dan Sendang Patirtan Kamulyan bisa menjadi daya tarik wisatawan.
Apalagi di area “Dewi Sri” terdapat batu ompak berusia ratusan tahun. Batu ini digunakan sebagai tempat komboran kuda-kuda prajurit Kerajaan Majapahit. (*)