ZonaJogja.Com – Aktivitas Gunung Merapi seminggu terakhir mencuri perhatian Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
Terjadi 5 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 65 kali gempa fase banyak (MP), 2 kali gempa frekuensi rendah (LF), 508 kali gempa guguran (RF), dan 8 kali gempa tektonik (TT).
Namun, intensitas kegempaan pada minggu lebih rendah dibandingkan minggu lalu.
Paska hujan pada Jumat (24/5/2024), terjadi 5 kali gempa tremor. Tremor menandakan terjadinya dinamika tekanan gas di bawah permukaan puncak.
BERITA LAIN: Siapa Jago Partai Gerindra? Budi Waljiman, Krisma atau Sinarbiyat?
Tekanan gas bisa berpotensi erupsi freatik. Atau dapat mendorong kubah lava barat daya maupun tengah kawah yang menimbulkan awanpanas guguran di kawasan potensi bahaya.
Tanggal 18 Mei pukul 05.00, tampak asap berwarna putih setinggi 250 meter, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang.
Morfologi kubah barat daya teramati ada perubahan akibat aktivitas guguran lava.
Namun, morfologi kubah tengah tidak teramati dengan baik karena tertutup asap.
Sedangkan volume kubah barat daya terukur sebesar 2.164.400 m3, kubah tengah 2.360.000 m3.
BERITA LAIN: JNE Gelar Content Competition, Disiapkan Hadiah Ratusan Juta Rupiah
“Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi. Yakni, berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “Siaga”,” terang Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso dalam laporan mingguan.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya.
Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
BERITA LAIN: Ratusan Kru AmbulanMu Dikumpulkan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Ada Apa?
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Kata Agus, suplai magma dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
BPPTKG meminta masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG), terutama saat terjadi hujan.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. (*)