Bisnis

BAZNAS Buka ZCoffee di Balaikota Timoho, Pengelolaan Diserahkan kepada Disabilitas

128
×

BAZNAS Buka ZCoffee di Balaikota Timoho, Pengelolaan Diserahkan kepada Disabilitas

Sebarkan artikel ini
BISNIS KULINER: Kafe ini merupakan program inisiatif BAZNAS. Sepenuhnya dikelola penyandang disabilitas yang didampingi BAZNAS Kota Yogyakarta. Menyuguhkan kopi dan ayam krispi ZChicken. (Diskominfosan Kota Yogyakarta)

ZonaJogja.Com – Ada tempat nongkrong di Mal Pelayanan Publik Kota Yogyakarta.

Namanya ZCoffee Hening. Bisnis kuliner di kompleks Balaikota Timoho ini merupakan pengembangan Kafe Hening yang eksis sejak 2022.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Inisiator ZCoffee adalah  Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerjasama dengan Pemkot Yogyakarta, dan Bank BPD DIY.

Kafe ini merupakan program inisiatif BAZNAS. Sepenuhnya dikelola penyandang disabilitas yang didampingi BAZNAS Kota Yogyakarta. Sehari-hari menyuguhkan kopi dan ayam krispi ZChicken.

BERITA LAIN: Mbludak, Pengunjung Pameran Keris di nDalem Yudhanegaran, Tampilkan Keris Zaman Majapahit sampai Berdirinya Keraton Yogyakarta

KOLABORASI: Acara peresmian dihadiri pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA; Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Wisnu Sabdono Putro; Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma SIK MH; Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Yogyakarta Yunianto Dwisutono; Ketua BAZNAS DIY, Dra Hj Puji Astuti MSi; dan Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta Drs H Syamsul Azhari. (Diskominfosan Kota Yogyakarta)

“ZCoffee Hening merupakan rebranding usaha untuk meningkatkan daya saing, sekaligus memperkuat keberlanjutan usaha mustahik disabilitas,” kata Ketua BAZNAS RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA.

Keberadaan ZCoffee bukan hanya fokus pada aspek bisnis, tetapi juga edukasi.

Selain menikmati kopi dan makanan,  pengunjung  berkesempatan belajar bahasa isyarat.

Pejabat Walikota Yogyakarta, Ir Sugeng Purwanto MMA mengatakan, Kota Yogyakarta memberi kesempatan kepada semua warga, termasuk penyandang disabilitas, berkembang dan berkarya.

“Ini adalah bukti nyata inklusivitas dapat diwujudkan melalui kolaborasi,” kata Sugeng. (*)