ZonaJogja.Com – Penyandang disabilitas yang ingin berwisata di Kabupaten Kulon Progo semakin mudah dan nyaman.
Kini, telah dibuka Gedung Inclusive Tourism Information Center (ITIC). Ini adalah tempat layanan informasi pariwisata bagi penyandang disabilitas.
Lokasinya di kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo. Gedung ini diresmikan Penjabat Bupati, Ni Made Dwipanti Indrayanti, 1 November 2023.
Pembangunan gedung Inclusive Tourism Information Center (ITIC) merupakan bentuk dukungan terhadap program terbaru Dinas Pariwisata Kulon Progo.
BERITA LAIN:
- Diatensi Danais, Berharap Festival Pacak Sepuran jadi Destinasi Wisata
- Joko Mursito, Sosok Pegawai Negeri Bukan Biasa Biasa Saja
Program itu diberi label “Laku Wirasa”. Akronim dari Layanan Kulon Progo Wisata Ramah Disabilitas.
“ITIC merupakan solusi untuk memfasilitasi keinginan para penyandang disabilitas yang ingin berwisata di Kulon Progo,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Joko Mursito SSn MA kepada ZonaJogja.Com, hari ini (23/11/2023).
Layanan ITIC menjadi solusi bagi penyandang disabilitas yang ingin mengunjungi tempat wisata.
Seperti diketahui, kondisi geografis tempat wisata di Kulon Progo yang tidak sama menjadi kendala penyandang disabilitas.
Ada wisata pantai, wisata persawahan atau pegunungan. Mereka tidak mendapatkan akses layanan yang memadai.
Jalan keluarnya adalah mewujudkan citra pariwisata yang ramah disabilitas.
“Layanan ITIC mengawali mimpi besar tema inclusive tourism di Kulon Progo,” ujar Joko.
BERITA LAIN:
- DIY Deklarasi Pemilu Damai, Sultan: Harapan Saya, Dipatuhi Saja
- UMP DIY Naik jadi Rp 2.125.897, Gubernur Umumkan UMK Kota dan Kabupaten Tanggal 30 November
Penjabat Bupati, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengapresiasi selesainya pembangunan Gedung ITIC.
“Ini inovasi yang luar biasa. Pariwisata mendukung semua pihak, termasuk bagi penyandang disabilitas,” ujar Ni Made.
Dibukanya layanam ITIC juga disambut positif perbankan. Direktur Utama BPD DIY, Santosa Rohmad memuji inovasi Dinas Pariwisata Kulon Progo.
Santoso justru berharap layanan ITIC bisa dikembangkan di daerah lain.
“Penyandang disabilitas harus difasilitasi supaya juga bisa berperan aktif di dalam kegiatan ekonomi,” kata Santosa. (*)