ZonaJogja.Com – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyambangi Museum Muhammadiyah di kompleks Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, hari ini (3/2/2025).
Kedatangan Fadli Zon untuk menandatangani prasasti yang menandai dibukanya 2 zona baru di Museum Muhammadiyah.
Acara ini juga menjadi momentum penting penguatan nilai sejarah dan budaya Muhammadiyah yang berkiprah selama 112 tahun di Indonesia.
Turut membubuhkan tanda tangan prasasti adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi; dan Rektor UAD, Prof Dr Muchlas MT.
BERITA LAIN: Kantata Takwa, Band Supergrup yang jadi Teman Ngebyar Era 1990an
Ada dua zona baru yang diresmikan. Yakni, Ruang Pamer Muhammadiyah untuk Indonesia, dan Persebaran Muhammadiyah.
Fadli Zon mengapresiasi pendirian museum yang berhasil membangun narasi historis perjalanan Muhammadiyah dari masa ke masa.
Ia menyatakan Kementerian Kebudayaan mendukung inisiatif pendirian museum sebagai upaya pelestarian warisan budaya.
Peran museum penting untuk menghidupkan narasi, sekaligus menjembatani generasi masa depan.
”Sehingga masyarakat bisa mengetahui bagaimana perjuangan Muhammadiyah dalam berbagai bidang,” kata Fadli Zon saat memberi sambutan.
BERITA LAIN: Mendikdasmen Lepas 10.107 Guru Lulusan UAD, Abdul Mu’ti: Guru Tidak Bisa Digantikan Teknologi
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyinggung kurangnya perhatian masyarakat Indonesia mengenai kebudayaan.
Padahal, nilai kebudayaan dan agama ditransformasikan menjadi institusi untuk membangun kebudayaan di Indonesia
Atensi masyarakat terhadap museum masih rendah. Minat terhadap perpustakaan dan mengunjungi toko buku juga rendah.
“Kalau ingin menjadi bangsa yang maju, datanglah ke museum, perpustakaan dan toko buku,” ajak Haedar.
BERITA LAIN: Ratusan Orang Saksikan Labuhan di Gunung Merapi, Kinahrejo Meriah
Museum dan perpustakaan mendukung peningkatan wawasan dan literasi bagi masyarakat.
Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah yang juga Rektor UAD, Prof Dr Muchlas MT menyebutkan, Museum Muhammadiyah merupakan museum terbesar di Yogyakarta.
Museum Muhammadiyah aktif menjalin kerjasama dengan Dinas Kebudayaan, termasuk museum di luar negeri.
Pembangunan 8 zona di Museum Muhammadiyah mendapat dukungan pemerintah.
“Kami berharap, Museum Muhammadiyah menjadi tempat belajar bagi siapapun,” kata Muchlas. (*)