Bisnis

Budidaya Tanaman Kaktus, Omzet Pendapatan Arid Zona Paling Sedikit Rp 30 juta per Bulan

70
×

Budidaya Tanaman Kaktus, Omzet Pendapatan Arid Zona Paling Sedikit Rp 30 juta per Bulan

Sebarkan artikel ini
SUKSES: Joko Setiyono dan Siti Dini Arsih mengawali bisnis tahun 2017 dengan branding Arid Zona Kaktus Sukulen Yogyakarta. (azam/zonajogja.com)

ZonaJogja.Com –  Bermula dari coba-coba, pasangan suami isteri ini sukses menjalankan bisnis budidaya kaktus, sensevieria, sukulen dan tanaman tropis lain.

Namanya Joko Setiyono dan Siti Dini Arsih  yang saat ini sama-sama berusia 34 tahun. Mereka mengawali  bisnis tahun 2017 dengan branding  Arid Zona Kaktus Sukulen Yogyakarta.

Joko adalah lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sedangkan Dini, isterinya, alumnus Jurusan Biologi UGM.

Dulu, mereka masih menyewa lahan untuk mengembangkan tanaman kaktus. Ada tanaman jenis feather cactus, astrophytum, myriostigma, mammillaria, elongata, parodia, schlumbergera, opuntia microdasys, gymnocalycium mihanovichii, dan mammillaria fraileana.

BERITA LAIN: Sambut Idul Fitri, Telkomsel Uji Jaringan Sepanjang 17.537 Kilometer

BUDI DAYA KAKTUS: Salah satu kebun Arid Zona di Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. (azam/zonajogja.com)

Sekarang, Joko dan Dini memiliki lahan sendiri untuk mengembangkan budi daya kaktus sukulen.

Lokasinya di Tayuban dan Bojong, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. Berbagai jenis tanaman kaktus yang dikembangkan di  dua kebun ini telah menghasilkan rupiah yang prospektif.

“Alhamdulillah. Bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Joko merendah.

Sekadar diketahui saja. Omzet pendapatan Joko dan Dini tidak lagi dalam hitungan jutaan rupiah. Angkanya mencapai puluhan juta rupiah.

Pada pandemi virus corona tahun 2020, misalnya.  Arid Zona Kaktus Sukulen Yogyakarta justru panen pendapatan. Omzet menembus Rp 80 juta per bulan.

BERITA LAIN: Mau Bangun Gedung di Kota Yogyakarta? Sebaiknya Konsultasi Dulu, Supaya Nggak Bolak-Balik Penuhi Persyaratan

Pembeli tidak hanya kota-kota di Pulau Jawa. Penggemar tanaman kaktus dari Medan, Kalimantan hingga Papua telah menjadi pelanggan Arid Zona Kaktus.

Setelah pandemi berakhir, pecinta tanaman kaktus, sensevieria, dan sukulen terus bertambah. Bahkan, ada pelanggan yang bergabung menjadi reseller.

Namun, omzetnya tidak bisa menyamai momentum penjualan saat pandemi.

Sekarang omzet berkisar paling sedikit Rp 30 juta  per bulan.  Kebanyakan, pembeli tanaman di Arid Zona Kaktus melakukan transaksi lewat online.

Layanan Sat Set

Sedangkan pengiriman barang dilakukan melalui jasa ekspedisi. Joko dan Dini mempercayakan urusan pengiriman paket melalui JNE sejak tahun 2020.

Dalam perjalanannya,  Arid Zona menyandang sebutan sebagai “pelanggan loyal” JNE.  Hadiahnya, mendapatkan fasilitas sebagai member JNE Loyalti Card (JLC).

“Saya diberi fasilitas penjemputan paket dari kurir JNE. Juga mendapatkan layanan pick up,” kata Dini.

Tak hanya mendapatkan diskon khusus. Arid Zona juga  mendapat benefit, seperti voucher belanja.

“Pelayanan JNE sat set dan konsisten,” sambung Joko. (*)