ZonaJogja.Com – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan pentingnya refleksi sejarah untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai smart region yang adaptif dan berdaya saing di era digital.
Sultan mengajak masyarakat menjadikan peringatan Hari Ulang Tahun ke-270 Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai momen introspeksi terhadap perjalanan panjang DIY sejak berdiri 13 Maret 1755.
“DIY harus bertransformasi menjadi smart region yang memadukan kebijakan publik, budaya, serta partisipasi masyarakat dalam menciptakan sistem yang transparan dan adaptif,” ungkap Sultan pada upacara ulang tahun DIY di Stadion Mandala Krida, hari ini (13/3/2025)
Kata Sultan, tema “Jogja Tumata Tuwuh Ngrembaka” menjadi landasan membangun kota yang lebih tertata, tumbuh, dan berkembang demi kesejahteraan masyarakat.
BERITA LAIN: Pemkot Yogyakarta Buka Posko Pengaduan THR, Bisa Disampaikan Lewat Online
Pada bagian lain pidatonya, Sultan juga menyoroti pentingnya tata kelola yang presisi berbasis data-driven governance.
Hanya, pembangunan di Yogyakarta tidak boleh hanya fokus pada aspek fisik. Tetapi, harus menciptakan ekosistem sosial yang berkelanjutan dan inklusif.
Sultan berharap Yogyakarta harus menjadi daerah yang memberdayakan masyarakat.
Membuka peluang bagi kewirausahaan dan membangun daya saing yang tangguh di tingkat nasional maupun global.
Yogyakarta harus menjadi contoh membangun daerah yang tangguh dan menjunjung tinggi inklusivitas.
BERITA LAIN: Ulang Tahun ke-65, Komandan SAR DIY Brotoseno Rilis Album Single “Janji Merapi”
Yogyakarta harus bertransformasi menjadi pusat inovasi budaya dan teknologi, seperti smart cities di berbagai belahan dunia.
Melalui integrasi nilai tradisi dan modernitas, DIY diharapkan mampu menciptakan model tata kelola yang visioner, progresif, dan berkelanjutan. (*)