Tutup
Headline

Pasien Memilih Isoman di Rumah daripada Berada di Shelter

122
×

Pasien Memilih Isoman di Rumah daripada Berada di Shelter

Sebarkan artikel ini
ISOMAN: Saturasi warga terinfeksi COVID-19 sedang dicek. (ninik/zonajogja.com)

YOGYAKARTA – Pemda DIY akan  merekrut tenaga kesehatan untuk mengawasi pasien isolasi mandiri. Tenaga kesehatan yang dibutuhkan dari fakultas kedokteran berbagai perguruan tinggi di DIY.

Gubernur Sultan Hamengku Buwono X mengatakan masyarakat lebih memilih tinggal di rumah daripada berada di shelter.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Di Kabupaten Kulon Progo, misalnya. Tersedia 246 shelter dengan daya tampung 1.278 orang. Namun, dalam satu hari hanya 8 pasien yang mengisi shelter.

Kondisi  serupa terjadi di Gunungkidul. Kapasitas shelter  mampu menampung 100 orang. Tapi, hanya terisi 1 orang.

BACA JUGA: Hari Ini, Kesembuhan Pasien COVID-19 di DIY Sebesar 67,28 Persen

“Mayoritas masyarakat lebih memilih melakukan isoman di rumah, meski di shelter diawasi nakes dan disediakan obat-obatan,” kata Sultan pada Rakor Perekrutan Nakes di Gedhong Pracimosono Komplek Kepatihan, hari ini (24/7/2021).

Masalah bisa saja muncul ketika kondisi rumah tidak layak untuk isoman. Antara lain ketersediaan kamar mandi.

Kata Sultan, penggunaan kamar mandi bersama akan membahayakan.  Pasien isoman dapat menularkan anggota keluarga.

Asupan gizi dan vitamin pasien juga tidak tercukupi. Pasien isoman yang tidak diawasi nakes tidak segera memperoleh perawatan.

Sultan mengajak pasien isoman bergejala ringan maupun sedang dapat segera pindah ke shelter. Pasien dapat memperoleh perawatan, sekaligus mengurangi risiko penularan di  rumah. (*/asa)