Kesehatan

Takut Disuntik? Cobalah Atasi dengan Cara Ini

194
×

Takut Disuntik? Cobalah Atasi dengan Cara Ini

Sebarkan artikel ini
CUUUSSSS.....: Siap siap disuntik. (ninik/zonajogja.com)

YOGYAKARTA – Inung, ibu rumah tangga ini berniat  vaksin COVID-19. Namun, keinginan itu urung dilakukan.

Ternyata, ia takut melihat suntik. Nyalinya pun jatuh bila melihat bahunya disuntik jarum.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Padahal, perempuan ini sudah memiliki seorang cucu. Suaminya berkali-kali membujuk.

Namun, Inung tetap menggelengkan kepala. Ia malah berniat tak ingin divaksin.

“Saya takut,” ujarnya.

BACA JUGA: UMBY dan University Kebangsaan Malaysia Kerjasama Atasi Stres Akademik

Betulkah Inung terkena trypanophobia? Trypanophobia merupakan kondisi ketakutan berlebihan terhadap tindakan medis.

Yakni, ketakutan berkaitan jarum suntik. Tanda-tanda phobia jarum suntik seperti jantung berdebar, tensi naik, tangan gemetar, nafas terengah, keringat dingin, pusing, lemas dan cemas.

Bahkan, penderita phobia bisa mengalami pingsan. Itulah sebabnya, orang phobia selalu menghindari objek yang menimbulkan ketakutan

Termasuk vaksin COVID-19. Bisa jadi, yang bersangkutan bukan takut vaksin, melainkan takut melihat jarum suntik.

Lantas, bagaimana cara mengatasi? Metode yang dianggap efektif melalui terapi desensitisasi.

Penderita sengaja dipertemukan dengan jarum suntik. Dimulai  menunjukkan gambar dan video.

BACA JUGA: Layanan Asuransi Kesehatan Allianz Tawarkan Nilai Tambah

Kemudian didekatkan dengan jarum, memegang jarum, hingga proses penyuntikan secara langsung.

Seperti dilansir covid19.go.id,  tindakan penolong yang bisa dilakukan adalah melakukan meditasi.

Duduk nyaman dan tenang. Posisi duduk tegak. Meletakkan tangan di paha. Mengatur nafas sampai teratur kurang lebih 1 menit.

Tarik nafas dari hidung 4 hitungan, tahan 4 hitungan, hembuskan lewat mulut 4 hitungan.

Lakukan meditasi selama 10-15 menit sambil menanamkan dalam pikiran: bisa mengatasi, dan akan baik-baik saja.

Meditasi ini dilakukan setiap hari  minimal 14 hari. (*/asa)