ZonaJogja.Com – Kedermawanan para dokter di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RS PKU Muhammadiyah Gamping perlu ditiru.
Mereka mengumpulkan sebagian uang pribadi. Selanjutnya, disumbangkan kepada takmir masjid.
Acara pentasyarufan zakat dokter dilaksanakan di Aula RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, hari ini (28/3/2024).
Dihadiri Direktur RS PKU Muhammadiyah, Dr M Ihwan Ahada SAG MAg; Drs H Cahyono dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY; dan Kepala Kantor Layanan (KLL) LazisMU PKU Muhammadiyah, Alfis Khoirul Khisholi.
Ihwan berharap tasyaruf zakat dari para dokter bisa digunakan takmir masjid untuk keperluan syiar Islam.
BERITA LAIN: RS Muhammadiyah Kembangkan Unit Gizi Halal, jadi Daya Tarik yang Ingin Hidup Sehat
Saat memberi sambutan, Ihwan menyampaikan sejumlah informasi. Antara lain rencana pembangunan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
“Istilahnya, pembangunan rebond. Mohon doanya agar diberi kelancaran hingga pembangunan selesai,” kata Ihwan diamini para hadirin.
Ihwan dalam sambutan singkatnya juga mengabarkan tentang beralihnya status RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman.
Statusnya dalam proses berganti menjadi rumah sakit internasional.
BERITA LAIN: Bupati Ni Made: Tak Hanya dengan Ilmu, Mendidik Juga Harus Gunakan Hati
Kepala Kantor Layanan (KLL) LazisMU PKU Muhammadiyah, Alfis Khoirul Khisholi mengatakan, pentasyarufan zakat dokter disalurkan melalui program Back to Masjid.
Dana yang terkumpul sebesar Rp 35 juta. Melalui LazisMu, uang tersebut dibagikan kepada 35 masjid se-DIY.
Meliputi 19 masjid di Gunungkidul, Kabupaten Bantul (1), Kota Yogyakarta (1), Kulon Progo (8), dan Kabupaten Sleman (6).
BERITA LAIN: Jelang Lebaran, Harga Cabai Turun, Daging Ayam Naik
Kata Alfis, dana yang disalurkan ke masjid adalah bagian rangkaian tasyaruf zakat dokter.
Karena dana yang terkumpul dari dokter di RS PKU Muhammadiyah dan Gamping juga untuk memback up program lain.
Misalnya pemberian tunjangan hari raya bagi masyarakat dhuafa. Totalnya mencapai ratusan juta rupiah.
Lalu, bantuan untuk pelajar sekolah disabilitas dan kegiatan sapa klinik yang diback up dana sebesar Rp 30 juta. (*)
