SLEMAN, ZonaJogja.Com – Gunung Merapi kembali menjadi perhatian Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
Beberapa hari terakhir terjadi peningkatan intensitas guguran. Guguran dominan berasal dari kubah lava barat daya.
Beberapa guguran juga bersumber dari tebing batuan lama yang bersifat lepas dan tidak stabil.
Kejadian hari ini, misalnya. Jumat , 5 Agustus 2022 pukul 08:46 terjadi guguran material lama di sisi barat (hulu Sungai Senowo, red) dengan jarak luncur 1.000-1.500 meter dari puncak.
Guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 68 mm dan durasi 143 detik. Juga terpantau secara visual dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Jrakah, dan Selo.
Meski demikian, BPPTKG Yogyakarta menyatakan guguran merupakan salah satu aktivitas yang wajar pada gunung api aktif.
Sekadar mengingatkan, Badan Geologi-PVMBG-BPPTKG menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga tanggal 5 November 2020.
Pada tanggal 4 Januari 2021, Gunung Merapi memasuki masa erupsi efusif. Ditandai aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan guguran dan awanpanas guguran.
BACA JUGA:
- Jago Main Badminton, Mahasiswa UMBY Raih Medali Emas di ASEAN Para Games
- UWM, Kampus yang Sedang Naik Pamor, jadi Tempat Kuliah Favorit
- Tak Hanya Bisa Atasi Sampah, Wanita Ini Panen Cuan Setelah Ternak Larva
Berdasarkan data pemantauan, terutama data kegempaan dan deformasi, desakan dari suplai magma dangkal masih berlangsung.
Sistem vulkanik Gunung Merapi saat ini bersifat terbuka, sehingga suplai magma tidak terakumulasi.
Namun akan langsung keluar di permukaan berupa guguran lava, awanpanas, maupun pertumbuhan kubah lava.
Pada periode pengamatan 5 Agustus pukul 06:00 hingga pukul 12:00, tercatat sebanyak 28 gempa guguran, 2 kali gempa hembusan, 12 kali gempa multifase, dan 4 kali gempa vulkanik dangkal.
Pada periode ini, guguran teramati secara visual dan terdengar sebanyak 8 kali dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter arah ke barat daya dan barat.
BPPTKG mengimbau masyarakat tetap menjaga kewaspadaan aktivas Gunung Merapi.
(aza)