Kronika

Kiai Masrur: Perlu Gerakan Radikal Pemanfaatan Energi Terbarukan

126
×

Kiai Masrur: Perlu Gerakan Radikal Pemanfaatan Energi Terbarukan

Sebarkan artikel ini
KIAI MASRUR: Pengasuh Pondok Pesantren Salafiah Alqodir.

SLEMAN, ZonaJogja.Com –   Mengurangi beban subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik, Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Kabupaten Sleman mengajak masyarakat mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan.

“Mari bersama-sama hemat BBM dan listrik. Jika perlu, gunakan energi terbarukan yang sudah ditemukan para peneliti dunia,” kata Sekretaris HPN Kabupaten Sleman, Yusron saat silaturahmi di kediaman  Pengasuh Pondok Pesantren Salafiah Alqodir, KH Masrur Ahmad di Cangkringan, Sleman.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Gus Yusron dan Kiai Masrur sepakat perlu ada gerakan radikal terkait pemanfaatan energi terbarukan.

Dua tokoh NU ini akan terus mendorong pengurus PBNU lebih serius mengkampanyekan optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan.

BACA JUGA: Kuliah di UWM Dimulai Hari Ini, Gedung Baru jadi Penyemangat Mahasiswa Baru

Bila masyarakat tidak dipaksa mengubah pemanfaatan  energi fosil ke non fosil, pencemaran karbon di bumi semakin memburuk.

“Imbasnya, tentu berpengaruh pada ketahanan tubuh dan kesehatan manusia,” tandas Yusron didampingi Humas HPN Sleman, Ahmad Riyadi.

Kiai Masrur mengatakan segera berkomunikasi dengan jajaran pengurus PBNU. Ia ingin momentum peringatan Harlah NU 1 Abad, Februari 2023 juga mengangkat isu optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan.

BACA JUGA: Dibuka 16 September, Pasar Rakyat Jogja Gumregah Diikuti 239 Stand, Panitia Hadirkan Cak Dikin

Jika perlu, NU menjadi garda terdepan dari unsur civil society yang serius mengurangi pencemaran lingkungan dan udara sesuai kesepakatan negara-negara anggota PBB.

Kiai Masrur menegaskan, NU memiliki peran  sangat besar mencegah dan mengurangi pencemaran lingkungan dan udara.

Sebab, jumlah warga nahdiyin mencapai puluhan juta orang. Saatnya NU ikut memikirkan masa depan bumi dengan berbicara masalah optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan dalam forum nasional dan internasional. (*)