Profil

Probosutedjo: Hidup Harus Menolong, Membantu dalam Kebaikan

521
×

Probosutedjo: Hidup Harus Menolong, Membantu dalam Kebaikan

Sebarkan artikel ini
RAMAH: Foto kenangan ketika Aryo Winoto mengawal H Probosutedjo. (istimewa)

BANTUL, ZonaJogja.Com –  Pengusaha  H Probosutedjo semasa hidup  tak hanya sukses menggarap berbagai bisnis.

Pendiri Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HPPI) ini juga konsen terhadap sektor pendidikan.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Salah satu wujud atensinya terhadap pendidikan adalah mendirikan  Universitas Mercua Buana di Jakarta.

Lalu, Universitas Wangsa Manggala di Yogyakarta, yang kemudian berganti nama menjadi Universitas Mercua Buana Yogyakarta (UMBY).

“Pakde juga mendirikan beberapa sekolah SD, SMP dan SMA di  Kecamatan Sedayu,”  kata Aryo Winoto, keponakan Probosutedjo yang tinggal di Sedayu, Bantul.

Berkolaborasi dengan Noto Suwito, adik kandungnya, keduanya mendirikan SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi di Sedayu.

BACA JUGA: UMBY Hari Ini Genap Berusia 36 Tahun, Konsisten Penuhi Pesan Probosutejo

Lembaga pendidikan ini telah meluluskan ratusan. Bahkan, ribuan orang. Probosutedjo juga memberi bantuan beasiswa kepada  pelajar yang membutuhkan.

Termasuk berbagi sodaqoh kepada masyarakat  setiap bulan Ramadhan. Pemberian sodaqoh biasanya dilaksanakan di nDalem Probosutejan di Ngasem.

Aryo mengatakan, Probosutedjo dan Notosuwito adalah sosok yang sama-sama berjiwa sosial.

Sangat menghormati orang lain. Tidak pernah membuat marah orang lain.

Keduanya sama-sama berprinsip hidup harus bermanfaat bagi orang lain. Hidup harus menolong dan membantu  dalam kebaikan.

Meski demikian, kehidupan Probosutedjo tidak terlepas dari “serangan“ orang lain.

“Pakde memilih tidak bereaksi. Beliau menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Satu lagi, pakde itu bukan orang pendendam,” beber Aryo.

BACA JUGA: Anisa Kurniasih, Anak Tukang Ojek yang Langganan Juara Karate

NASI KUNING: Foto kenangan Probosutedjo pada acara tasyakuran di Museum Soeharto di Kemusuk. (humas umby)

Aryo lantas membuka kenangan tanggal 28 November 2005. Waktu itu, Mahkamah Agung  menghukum Probosutedjo 4 tahun penjara ditambah denda Rp 30 juta subsider 3 bulan penjara.

Probosutedjo ikhlas menerima hukuman itu. Bahkan, setelah bebas dari Lembaga Permasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat tanggal 12 Maret 2008, Probosutedjo juga terlihat baik-baik saja.

Namun, perjalanan hidup Probosutedjo berhenti pada usia 87 tahun. Tanggal 26 Maret 2018,  sosok dermawan ini meninggal dunia 26 Maret  2018 di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta karena kanker tiroid.

BACA JUGA: Tampil Memukau di Pesona Budaya Nusantara, Kontingen Yogyakarta Bikin Heboh

Jasad Probosutedjo dimakamkan di Pemakaman Keluarga Gedong, Kemusuk, Sedayu, Bantul.

Probosutedjo meninggalkan enam anak. Yakni, Diniarti Pertiwi, Septanto, Rita Ria Kurnianta, Rindangsari Kurniawati, Nurani Pujiastuti dan Priasto.

Salah satu peninggalan Probosutedjo dalam bidang pendidikan adalah Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

“Selamat dies natalis UMBY ke-36. Terus berprestasi. Makin memberi manfaat bagi masyarakat,” kata Aryo. (*)