YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Bagaimana kondisi sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2023, tahun yang disebuut-sebut bakal terjadi resesi ekonomi global?
Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI DIY), Deddy Pranowo Eryono menanggapi ramalan terjadinya krisis global dengan santai.
“Santai sajalah. Nggak perlu tegang. Yang penting siapkan solusi kongkret,” kata Deddy pada acara diskusi terbatas soal ekonomi dan parwisata di Ono Kopi, Hotel Ruba Graha, 2 November lalu.
Diskusi digagas Forum Wartawan Ekonomi dan Bisnis (Forwakobis) DIY. Kata Deddy, tidak perlu cemas dan ketakutan menghadapi kondisi tahun 2023.
Langkah tepat yang dilakukan sejak sekarang adalah membangun pondasi antisipasi.
BACA JUGA: Menyiasati Anomali Iklim dan Kelangkaan Pangan Global | oleh: Bayu Dwi Apri N STP MAgr PhD
Seperti diketahui, banyak pihak yang mengkawatirkan terjadi resesi global pada tahun 2023. Semua akan terdampak. Termasuk di Indonesia.
Salah satu sektor yang disebut-sebut juga akan terkena imbasnya adalah pariwisata.
Namun, Deddy tetap optimistis. Pengusaha hotel yang tergabung dalam PHRI DIY akan bisa menghadapi dengan tenang dan solutif.
Sejumlah antisipas telah disiapkan PHRI DIY. Antara lain mengencangkan “ikat pinggang”.
Terhitung mulai September 2022 hingga Juni 2023, tidak merekrut tenaga kerja. Deddy meminta pengelola hotel berbintang dan penginapan non bintang mengefektifkan sumber daya manusia yang dimiliki.
Solusi berikutnya, seluruh hotel di DIY juga berencana menurunkan tarif. Penurunan berkisar 25 -30 persen.
“Harapannya, strategi ini bisa menjaga hotel dan restoran tetap beroperasi pada tahun 2023,” kata Deddy memberi alasan.
BACA JUGA: Lindungi Tenaga Kerja, Bank Jogja Terima Penghargaan Paritrana Award 2022
PHRI DIY juga telah siap menyambut datangnya liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Termasuk liburan panjang pada Lebaran 2023.
Para pengelola hotel optimistis, kamar hotel akan terisi pada momen Natal, Tahun Baru dan Lebaran 2023.
Indikasinya, hotel-hotel di DIY, terutama Kota Yogyakarta dan Sleman, sudah banyak dibooking. Bahkan, kamar sejumlah hotel berbitang telah dipesan pada Januari hingga Februari 2023.
Deddy bersyukur tingkat hunian hotel di DIY terus membaik pasca pandemi virus corona.
“Tingkat hunian bisa di atas tiga hari. Meski sempat anjlog saat kenaikan harga BBM. Tapi, sudah berangsur membaik,” ujarnya. (*)