SLEMAN, ZonaJogja.Com – Tahukah Anda? Ternyata jejak perjuangan prajurit Pangeran Diponegoro tertinggal di Dusun Gancahan, Sidomulyo, Kapanewon Godean, Sleman.
Tempat ini pernah menjadi arena peperangan Pangeran Diponegoro melawan tentara Belanda pada tahun 1825 – 1830.
Berbatas Kali Gagak Suro, prajurit Diponegoro bertempur melawan pasukan Belanda.
Salah satu petilasan yang menjadi saksi perjuangan prajurit Diponegoro adalah keberadaan makam Kyai Wirajamba.
Kyai Wirajamba adalah satu dari empat abdi dalem terpercaya Pangeran Mangkubumi. Saat tinggal di Pesanggrahan Ambarketawang tahun 1756, Pangeran Mangkubumi yang suka berkelana pernah singgah di Gancahan, dan bertemu dengan Kyai Wirajamba.
“Inilah yang membuka selubung sejarah yang menyelimuti masa lalu kawasan Sleman bagian barat,” kata Ketua Umum Keluarga Alumni Sejarah UGM (Kasagama), Wahyudi Djaja SS Mpd kepada ZonaJogja.Com, hari ini (5/1/2023).
BACA JUGA: Mugi Suyatno: Anak Muda itu Harus Pintar di Kelas, Mahir Berwirausaha
Kata Wahyudi, Kasagama ingin menarik benang merah jejak masa lalu, lalu merangkai menjadi kisah sejarah.
Kisah kehidupan Pangeran Diponegoro identik dengan perjuangan rakyat. Ia memutuskan keluar dari istana.
Menanggalkan kemewahan, lalu berjuang bersama rakyat melawan Belanda. Perang Diponegoro yang dikenal sebagai Perang Jawa berlangsung tahun 1825-1830.
Dalam durasi lima tahun, strategi perang gerilya terbukti efektif menguras kas Belanda. Belanda bangkrut dan mengalami krisis ekonomi.
Perang Diponegoro menjadi perang terbesar dan terlama yang dihadapi Belanda di luar benua Eropa.
Bagi Kalurahan Budaya Sidomulyo, mengangkat sejarah akan menjadi narasi penting bagi generasi penerus.
“Mereka akan memiliki kebanggaan tersendiri bahwa di wilayahnya pernah menjadi kancah peperangan,” kata Ketua Pengelola Kalurahan Sidomulyo, Masrokhim Imam.
Mengangkat peristiwa Perang Diponegoro bisa menjadi generator yang mampu menggerakkan optimalisasi potensi Sidomulyo.
BACA JUGA: Sesekali Datanglah Ke Sini, Tempatnya Adem, Bikin Nyaman
Selain aspek kesejarahan, ada peluang besar mengenalkan potensi seni budaya, kuliner, kerajinan, UMKM, perikanan, dan pariwisata.
“Harapan kami bisa berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat,” kata Lurah Sidomulyo, Rustho Busono.
Itulah sebabnya, Kasagama bekerjasama Kalurahan Sidomulyo dan Pengelola Kalurahan Budaya Sidomulyo akan menggelar Haul 168 Tahun Sang Pangeran.
Dilaksanakan di Area Parkir Timur Embung Gagak Suro, Dusun Gancahan, Sidomulyo, 7 Januari 2023 mulai pukul 19.30.
Ada Hadrah PP Mambaul Ulum Gancahan VI, asuhan Kyai Ahmad Hamzah. Pembacaan puisi, pengukuhan Pengurus Kalurahan Budaya Sidomulyo, Umbul Donga dan Sarasehan Sejarah.
Dilanjutkan pemutaran film berjudul “Titi Mangsa” dengan aktor utama Ki Roni Sodewo. (*)