Kronika

Profesor UGM Tak Setuju Anak-anak Dilarang Main Lato-Lato, Ini Alasannya

149
×

Profesor UGM Tak Setuju Anak-anak Dilarang Main Lato-Lato, Ini Alasannya

Sebarkan artikel ini
PERMAINAN JADUL: Tak hanya anak-anak. Orang tua pun ketularan bermain lato-lato. (tedjo badut)

SLEMAN, ZonaJogja.Com –  Psikolog UGM, Prof  Drs Koentjoro MBSc PhD Psikolog mengatakan ada sisi positif bagi anak-anak yang bermain lato-lato.

Salah satunya bisa mengurangi ketergantungan anak bermain gadget.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

“Ketergantungan anak terhadap handphone  jadi berkurang. Dulu, waktunya habis untuk main ponsel, sekarang lato-lato,” kata Profesor Koentjoro seperti dilansir ugm.ac.id (10/1/2023).

Bermain lato-lato juga dapat melatih konsentrasi, ketangkasan fisik, dan kepercayaan diri.

Menanggapi anak-anak yang terluka saat bermain lato-lato, Koentjoro mengatakan kehadiran orang tua sangat penting.

Peran orang tua menjadi krusial untuk mengedukasi anak-anak bermain lato-lato secara benar dan aman.

BACA JUGA: Dindukcapil Kota Yogyakarta Umumkan Daftar Pencatatan Perkawinan, Ini Nama-Namanya

“Termasuk aturan kapan main lato-lato juga dijelaskan  agar tidak mengganggu lingkungan,” ujarnya.

Permainan lato-lato kembali populer. Namun, permainan lato-lato mulai meresahkan, karena suaranya mengganggu.

Bahkan ada anak-anak yang menjadi korban saat bermain lato-lato.

Namun, Guru Besar Fakultas Psikologi UGM ini tak setuju bila sekolah melarang siswa bermain lato-lato.

Sekolah juga memiliki peran memberi pengertian tentang cara bermain lato-lato yang aman dan tidak mengganggu lingkungan.

Sekolah justru bisa menjadi fasilitator bagi siswa  menyalurkan hobi bermain lato-lato. Misalnya menggelar lomba lato-lato. (*)