SLEMAN, ZonaJogja.Com – Bermula modal seadanya, anak muda ini sukses menjadi pengusaha.
Namanya Muqodam Ali. Usianya 33 tahun. Tapi soal wirausaha, kemampuan Ali sebanding dengan mereka yang sudah lama menggeluti bisnis.
Ali, begitu sering disapa. Pebisnis asli kampung Mlangi, Sleman adalah owner produk tas merek “Thursina”, dan pakaian sport “Boscollection”.
Mengawali bisnis pada tahun 2016. Waktu itu, Ali mendapatkan pekerjaan pembuatan aksesoris pendakian gunung.
Tapi, hanya tas yang diproduksi. Ada beberapa pembuatan tas ransel merek terkenal yang dipercayakan kepada Ali.
BACA JUGA: Di Jembatan Ini, Ikon Luku Raksasa jadi Spot Selfie
Adalah Capung yang kali pertama memberikan job. Capung adalah pebisnis yang memproduksi sejumlah aksesoris pendakian dengan branding “Co-Trek”.
“Waktu itu, saya produksi di Mlangi,” kata Ali didampingi Aqila, adik kandungnya.
Skill membuat tas menjadikan kapasitas Ali diperhitungkan. Usahanya menjadi besar dan berkembang.
Ali tak hanya memproduksi tas. Ia merambah memproduki keperluan sport, meliputi tas, jaket, dan celana.
“Ada 200 item,” ujarnya.
Sedangkan fashion terdiri sembilan model. Ali juga memproduksi pakaian tidur.
BACA JUGA: Peluang Wirausaha pada Era Digitalisasi l oleh: Azam Sauki Adham
Termasuk celana tigaperempat berbahan kain katun. Karena rumah produksi di Mlangi tak lagi representatif, Ali memindahkan kegiatan produksi di Cebongan, Kapanewon Mlati, Sleman pada tahun 2020.
Cebongan adalah tempat tinggal Immawati Khoirot, isterinya. Di tempat ini, terdapat rumah berukuran besar terdiri dua lantai yang dijadikan sebagai tempat produksi.
Tak sampai dua tahun, usaha Ali semakin maju. Pesanan semakin banyak.
Dulu, saat memulai usaha hanya memiliki 7 karyawan. Kini Ali mempekerjakan 37 karyawan. Paling banyak anak-anak muda berusia 20-25 tahun.
Ali berharap, anak-anak muda yang telah bergabung memiliki kemampuan dan pengalaman yang memadai. Anak-anak muda itu diajak memproduksi sendiri.
“Pesan yang ingin saya sampaikan, mereka juga harus mandiri. Dan, sukses,” kata Ali berharap.
Ada juga ibu-ibu yang memiliki keahlian menjahit. Mereka kebanyakan adalah warga Mlangi dan Mlati.
Pekerjaannya bermacam-macam. Ada bagian admin, markerting, stoker, manajemen dan pemotongan.
Ali menjual barang-barang melalui penjualan langsung yang didukung 10 reseler.
BACA JUGA: Seniman Mural se-Jawa Kumpul, Unjuk Karya di StayLounge
Produk tas maupun busana sport juga dijual melalui online.
“Sekitar 80 persen dari produksi, dijual lewat online,” kata ayah dari Sayidah Muntaza dan Asma Athaya.
Setelah sukses dengan branding “Thursina” dan “Boscollection”, Ali sedang merambah bisnis baru.
Sejak empat bulan lalu, Ali juga meramaikan bisnis jual beli mobil bekas. Mobil dagangan ditempatkan di sebidang rumah di timur tempat produksi.
“Saya baru ajaran. Mudah-mudahan berkah,” katanya. (*)