ZonaJogja.Com – Banyak jalur pendakian menuju puncak Gunung Merbabu di Jawa Tengah.
Ada yang melewati jalur Selo, Boyolali. Ada yang biasa melewati jalur Suwanting di Kecamatan Sawangan.
Ada juga yang memilih melintasi jalur track panjang dari Tekelan, Kopeng. Juga tidak sedikit pendaki yang memilih jalur Ngablak.
Selain itu, ada jalur lain yang menjadi idola para pendaki Gunung Merbabu tahun 1990an.
Yakni, jalur Kesingan di Kecamatan Pakis. Tempat ini lebih populer dengan sebutan Basecamp Wekas.
BERITA LAIN: Gerindra Siap Kerjasama dengan Muhammadiyah, Bangun Kota Yogyakarta Lebih Baik
Basecamp Wekas adalah tempat bertemunya para pendaki tahun 1990an. Itulah sebabnya, basecamp Wekas menyimpan kenangan tersendiri bagi ratusan, bahkan ribuan pendaki yang kini tak lagi muda.
“Gunung Merbabu dan basecamp Wekas adalah masa muda yang menyenangkan. Tidak akan bisa dilupakan,” ujar Yuli Avianto yang kerap menghabiskan akhir pekan di gunung.
Jalur pendakian Gunung Merbabu via basecamp Wekas berada di ketinggian 1.794 meter di atas permukaan air laut.
Menuju Basecamp Wekas tidaklah susah. Waktu itu, para pendaki dari arah DIY dan Jawa Tengah bagian barat biasanya menumpang bus, lalu turun Terminal Tidar Magelang.
Jika menggunakan sepeda motor, jumlahnya tidak banyak. Setiba di Terminal Tidar antara pukul 13.00 – 16.00, para pendaki yang menggunakan bus menunggu angkutan omprengan.
Setelah berembug soal tarif, supir langsung membawa kendaraan menuju lereng Merbabu. Melewati jalan utama dari Magelang, Tegalrejo, hingga Pakis.
BERITA LAIN: Azis Yuriyanto, Offroader Nasional Sekaligus Pengusaha yang Siap Menangkan Afnan Hadikusumo jadi Walikota Yogyakarta
Bagi yang ingin mendaki melalui jalur Ngablak atau Kopeng, belok kiri ke arah Salatiga. Sedangkan bagi yang melewati jalur Wekas, lurus masuk gapura.
Jalan menanjak hingga basecamp yang berjarak sekitar 3 kilometer. Jalan yang dilewati berupa batu gamping.
Sesampai di lereng Merbabu, para pendaki menuju basecamp masing-masing. Lokasi basecamp satu dengan lain berdekatan.
Salah satu rumah yang digunakan sebagai basecamp para pendaki adalah milik Mbah Cip. Lokasinya paling bawah diantara basecamp lain.
Rumah yang berdinding bambu dan beratap genting ini bisa menampung 30-40 orang.
BERITA LAIN: Tukar Telkomsel Poin, Sekuriti Bank BPD DIY Dapat Hadiah Honda CBR 150
Setelah berada di basecamp, kegiatan para pendaki bermacam-macam. Ada yang istirahat, memasak, jagongan, ngopi di depan rumah, jalan-jalan atau langsung tidur.
Menjelang pukul 23.00, para pendaki bersiap berjalan menuju puncak Merbabu.
Dari pos Wekas, pendaki akan melewati kawah mati. Setelah berjalan sekitar 6-8 jam, pendaki bisa memilih berada di Puncak Syarif setinggi 3.110 mdpl, Puncak Kenteng Songo (3.142 mdpl) atau Puncak Triangulasi dengan ketinggian 3.139 mdpl.
Setelah sinar matahari memanasi puncak Merbabu, para pendaki kembali ke basecamp masing-masing.
Kini, pendakian ke Gunung Merbabu melewati Kesingan tidak seramai dulu. Terasa sepi. Tapi, basecamp Mbah Cip menjadi saksi semaraknya pendakian tahun 1990an. (*)