Headline

Berkah Undang Undang Keistimewaan DIY, Seniman Makin Gairah Berkesenian

386
×

Berkah Undang Undang Keistimewaan DIY, Seniman Makin Gairah Berkesenian

Sebarkan artikel ini
MAKIN PRODUKTIF BERKESENIAN: Seniman Edo Nurcahyo dan pelawan Marwoto Kawer. (ist)

ZonaJogja.Com – Penyelenggaraan Gebyar Keistimewaan 2023 di Kabupaten Kulon Progo berakhir hari ini.

Menutup serangkaian acara, nanti malam digelar Pentas Panggung Rakyat di Lapangan Secang, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih.

Sebelumnya, warga Pengasih tanggal 29 Agustus dihibur Pentas Wayang Wisata Istimewa.

Dilanjutkan Pentas Ketoprak Keluarga Cantrik yang digelar pada Rabu (30/8/2023) malam.

Suguhan kesenian tradisional yang disupport Dana Keistimewaan ini menjadi tontonan gratis bagi penduduk Sendangsari.

Masyarakat berjubel memadati lapangan Secang. Tak hanya warga yang senang.

BERITA LAIN: Menjaga DIY Tetap Aman dan Tentram Lewat Jaga Warga

PERSIAPAN: Seniman lawak Srundeng (kaos putih) berlatih bersama pemain untuk pentas Keluarga Cantrik. (edo nurcahyo)

Para seniman pengisi acara juga bungah. Senang bisa menjadi bagian dari acara Gebyar Kestimewaan 2023.

“Acara ini sangat menggembirakan. Manfaatnya banyak,” kata Edo Nurcahyo, seniman gaek yang pernah bergabung di Teater Muslim dan Teater Alam.

Gebyar Keistimewaan 2023  menggairahkan para seniman terus berkarya. Kegiatan ini sekaligus menjadi menjadi  ajang silaturahmi seniman Kota Yogyakarta dan Kulon Progo.

Mereka saling sharing, saling mengisi dan bersinergi menyuguhkan pentas berkualitas dan menghibur masyarakat Pengasih.

Setidaknya sekitar seratus seniman terlibat dalam pentas  memperingati 11 tahun Undang Undang Keistimewaan DIY.

Antara lain Bangkit Yuyudono, Marwoto Kawer, Ariyanti, Sabina, Theresia Wulandari, Rio Pujangkoro, Ari Purnomo, Tuminten,  Cothiet, Novie Kalur dan Kecek.

Juga ada  Ponang, seniman Kulonprogo yang dipercaya mengolah musik pengiring.

BERITA LAIN: Peran Satlinmas Rescue Istimewa Makin Istimewa, Jadi Andalan Atasi Bencana Alam di DIY

“Gebyar Keistimewaan menjadi  kolaborasi  antar seniman yang memproduksi pertunjukan  yang  sukses, juga sukses penonton,” ujar Edo.

Hari pertama  ada 50 seniman.  Hari kedua  30 seniman. Jumlah tersebut  belum termasuk pemain tari angguk yang berjumlah 30 orang, ditambah puluhan pemusik.

Sementara pada pentas paripurna Kamis (31/8/2023) malam, sebanyak 70 seniman akan all out di panggung.

Edo dan para seniman mengakui, kegiatan yang dibiayai Dana Keistimewaan (Danais) menguatkan jalinan komunikasi antar-seniman.

Para seniman menjadi semakin produktif berkesenian.

“Terimakasih Paniradya Kaistimewan yang telah melibatkan para seniman untuk acara yang luar biasa ini,” ujar Edo yang dikenal akrab dengan seniman Marwoto Kawer.

BERITA LAIN: Kucing Mati Setelah Gigit Warga, Alhamdulillah Bukan Rabies

Lantas, apa keinginan para seniman terhadap implementasi Undang Undang Keistimewaan DIY?

Edo berharap Danais bisa terus mensuport para seniman DIY semakin produktif berkesenian.

Selain memfasilitasi penyelenggaraan pentas, Edo mengusulkan agar Paniradya Kaistimewan juga menyelenggarakan bimbingan teknis kepada seniman.

Materi bimtek meliputi manajemen pertunjukan, manajemen adminsitrasi dan pengelolaan keuangan. (*)  

Headline

ZonaJogja.Com – Sebagian wilayah di DIY diguyur hujan  es pada sore ini (11/3/2025). Hujan  es terjadi di  Sleman, Kota Yogyakarta dan Bantul. Dilaporkan terjadi di Jalan Godean, Jalan Magelang sekitarnya,…