ZonaJogja.Com – Tak jauh dari Kota Wonosari terdapat makam salah satu murid Sunan Kalijaga.
Persisnya di Desa Sodo, Paliyan, Kabupaten Gunungkidul. Di tempat ini ada makam Ki Ageng Giring III.
Ki Ageng Ageng Giring III merupakan keturunan Raja Brawijaya IV semasa pemerintahan Kerajaan Majapahit.
Bagaimana kisahnya hingga ada keturunan Raja Brawijaya IV ini dimakamkan di Paliyan?
Cerita bermula ketika Sunan Kalijaga menunjuk dua muridnya, Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan mencari wahyu di pegunungan selatan.
BERITA LAIN: Megawati Berharap Pemilu 2024 Lahirkan Pemimpin Berwibawa
Ki Ageng Giring bersemedi di Sodo, Paliyan. Sedangkan Ki Ageng Pemanahan di Kembanglampir.
Saat semedi, Ki Ageng Giring memperoleh petunjuk menanam pohon kelapa yang akan berbuah satu. Kelapa ini yang kemudian disebut Gagak Emprit.
Pada hari berikutnya, Ki Ageng Giring mendapatkan wangsit. Disebutkan barangsiapa yang meminum air kelapa, ia dan keturunannya akan menjadi raja di tanah Jawa.
Pada kisah selanjutnya, ternyata yang minum air kelapa bukan Ki Ageng Giring. Tetapi Ki Ageng Pemanahan.
Pada suatu hari, Ki Ageng Pemanahan hendak menemui Ki Ageng Giring. Namun, rumah dalam keadaan kosong.
BERITA LAIN: Gubernur Buka FKY 2023, Tim Susun Roadmap Tematik Hingga 2027
Ki Ageng Pemanahan yang sedang haus melihat buah kelapa di dapur. Kelapa ini baru saja dipetik Ki Ageng Giring.
Karena kehausan, Ki Ageng Pemanahan lantas minum air kelapa sampai habis.
Singkat cerita, mendapati air kelapa diminum Ki Ageng Pemanahan, Ki Ageng Giring sedih.
Mengingat petunjuk pertama yang menyebutkan barangsiapa yang meminum air kelapa, ia dan keturunannya akan menjadi raja di tanah Jawa, Ki Ageng Giring hanya pasrah.
Ia lantas merelakan tahta tanah Jawa kepada Ki Ageng Pemanahan. Ki Ageng Giring kemudian menepi. Lebih banyak berada di rumah, hingga meninggal dunia di Sodo.
BERITA LAIN: Zona Nglaras, Wahana Baru di Taman Pintar
Ki Ageng Giring dimakamkan di Desa Sodo, Paliyan, Gunungkidul. Di pesarean ini juga tempat dimakamkan Kanjeng Ratu Giring (anak Ki Ageng Giring III), Pangeran Alas dan Ray Kadjoran (cicit Ki Ageng Giring III).
Tak jauh dari makam, ada Sendang Talang Warih. Berbagai sejarah menceritakan, sendang ini terdapat sumber mata air setelah Ki Ageng Giring menancapkan tongkat di tanah.
Sendang ini digunakan masyarakat setempat sampai sekarang. (*)