ZonaJogja.Com – DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyelenggarakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Ruang Pyhtagoras Taman Pintar, Selasa (12/12/2023).
Rakerda kali ini untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pariwisata berkelanjutan dan bertanggungjawab di DIY.
“Wisata berkelanjutan tak hanya menjaga kelestarian dan lingkungan. Juga harus melibatkan aspek sosial dan budaya,” kata Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto.
Rakerda GIPI 2023 dihadiri Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Kurniawan; Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY, Gusti Kanjeng Ratu Bendoro; dan Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito.
BERITA LAIN:
- 156 Kasus Pneumonia di Kota Yogyakarta, Terbanyak di Puskesmas Kotagede I
- 25 Seniman Pameran Bareng di Green Art Space, Memajang 79 Lukisan
Bobby mengatakan, selain keberlanjutan, sektor pariwisata harus memperhatikan pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana.
Ia berharap rakerda kali ini mendorong para pelaku pariwisata saling berbagi pengalaman dalam menjalankan usaha pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggungjawab.
“Seluruh stakeholder pariwisata, pemerintah daerah, industri, dan masyarakat harus bersama-sama bertanggungjawab mewujudkan wisata berkelanjutan dan bertanggungjawab,” kata Bobby.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata DIY, Kurniawan setuju pekerjaan mewujudkan wisata berkelanjutan dan bertanggungjawab harus dilakukan bersama.
BERITA LAIN:
- 1.410 Lansia di Kota Yogyakarta Terima Bantuan Rp 400 Ribu dari ASLUM, Cek Daftar Penerima
- Ibu Hamil Kurang Asupan Protein Berisiko Lahirkan Anak Stunting, Ini Penjelasannya
Hanya, Kurniawan meminta pengelolaan pariwisata memperhatikan generasi mendatang, inovasi, dan produk lokal.
“Saya berharap GIPI makin jaya dan berkontribusi bagi kepariwisataan DIY,” kata Kurniawan.
Bobby juga berharap kesadaran dan komitmen menjalankan usaha pariwisata berkelanjutan dan bertanggung jawab memberi manfaat bagi semua pihak secara maksimal.
“Pariwisata berkelanjutan dan bertanggung jawab bukan hanya menjadi tuntutan zaman. Tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan pariwisata Indonesia,” kata Bobby. (*)