ZonaJogja.Com – Kawasan Pantai Glagah telah puluhan tahun menjadi tempat wisata andalan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.
Lokasinya berada di Desa Glagah, Kapanewon Temon. Berjarak sekitar 11 kilometer dari pusat keramaian Kulon Progo.
Pantai Glagah semakin strategis sebagai tempat wisata sejak Yogyakarta International Airport (YIA) diresmikan 28 Agustus 2020.
Lokasi Pantai Glagah persis di belakang Bandara YIA. Hanya dibatasi pagar besi.
BERITA LAIN: Disurvei Voxpol Center, Afnan Hadikusumo Juara
Kawasan Pantai Glagah pun kecipratan berkah sejak YIA beroperasi. Jumlah wisatawan dalam kurun waktu empat tahun terakhir terus bertambah.
Tren kunjungan wisatawan terus meningkat. Para wisatawan tak hanya datang saat libur akhir pekan, libur sekolah atau libur nasional.
Hari-hari biasa juga dipadati pengunjung.
“Semua spot wisata di Pantai Glagah menjadi daya tarik pengunjung,” kata Ketua Desa Wisata Pantai Glagah, Bayu Putro Puspo Pangaribowo kepada ZonaJogja.Com, hari ini (9/6/2024).
BERITA LAIN: Transaksi Riyal di BSI Naik 57,18 Persen pada Musim Haji 2024
Spot-spot yang menjadi idola wisatawan seperti Pelabuhan Ikan Tanjung Adi Karta. Lokasinya di sisi timur Sungai Serang.
Lalu, pemecah ombak di pinggir pantai berupa beton dengan sruktur beton berkaki empat.
Pasir hitam di sepanjang pantai Glagah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Spot lain yang menyedot kedatangan wisawatan adalah kawasan gumuk pasir dengan rumput yang menghijau.
Lalu, kawasan laguna dua tahun terakhir menjadi tempat favorit wisatawan.
BERITA LAIN: Inilah Pasar Kluwih, Pengunjung Terbatas, Pendapatan Pedagang Pas-Pasan
Mereka bermalam di pinggir pantai, menaiki perahu wisata, kano, atau menikmati cantiknya pemandangan Pantai Glagah menggunakan jeep.
Bahkan, kawasan laguna Pantai Glagah belakangan kerap menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai event lokal maupun nasional.
Antara lain temu darat komunitas motor klasik, festival layang-layang dan motorcross.
Itulah sebabnya, Pantai Glagah sampai hari ini masih menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbanyak di Kabuaten Kulon Progo.
Lantas, apa timbal balik setoran Pantai Glagah yang menjadi pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab Kulon Progo bagi masyarakat?
BERITA LAIN: Terdampak Renovasi Benteng Baluwerti, Gedung Dakwah Muhammadiyah jadi Asrama Pelajar Madrasah Muallimaat Muhammadiyah
“Tentu saja ada. Hanya yang diterima masyarakat dari kontribusi Pantai Glagah untuk pendapatan asli daerah bukan semata-mata uang,” kata Bayu.
Tapi, berupa dukungan pembangunan sarana dan prasarana di kawasan Pantai Glagah.
Juga dukungan Pemkab Kulon Progo terhadap penyelenggaraan berbagai event.
Belum lagi pendapatan warga dari jasa parkir. Kata Bayu, rata-rata pengunjung saat ada event mencapai ribuan orang.
BERITA LAIN: Bagaimana Wajah Kridosono Masa Depan? Yuk, Lihat Penampakannya di Taman Budaya Embung Giwangan
“Katakanlah masuk 5 ribu sepeda motor. Dikalikan saja Rp 3 ribu. Jumlahnya Rp 15 juta. Uang ini menjadi pendapatan warga. Belum lagi pemasukan dari kegiatan UMKM,” beber Bayu.
Pada tahun ini, penjaga di pintu masuk Wisata Pantai Glagah mendapatkan jatah sebesar 22,5 persen dari biaya retribusi.
Menurut kesaksian Bayu, pembangunan kawasan wisata Pantai Glagah juga terus intensif.
Misalnya perbaikan jalan, penambahan fasilitas untuk pedagang dan pembangunan spot wisata. (*)