ZonaJogja.Com – Hujan tak menyurutkan ratusan orang menyaksikan Ngamen Syafaat di Lapangan Sepakbola Sudarsono Petir, Srimartani, Piyungan, Bantul (11/11/2024).
Pentas musik reliji ini merupakan kerjasama Sinergi Gerakan Rakyat Bantul dan Kyai Kanjeng.
Pentas yang dipandu Ki Yoyock Suryo ini mengusung tema Nyawiji Ngaji Wengi.
Dihadiri Kiai Jalal Asnawi, Kiai M Jawis Masruri, dan Gus Nunut. Kiai Jalal Asnawi dan Kiai M Jawis Masruri adalah Mustasyar NU Bantul.
Juga hadir Wahyudi Anggoro Hadi (Lurah Panggungharjo dan pengurus Lakpesdam NU Panggungharjo, Sewon), serta tokoh masyarakat Srimartani, Kembangsari, Bulusari dan Sanansari.
BERITA LAIN: Semakin Lengkap! Bank Mandiri Tambah Jangkauan Transfer Valas hingga 17 Mata Uang Asing
Pemangku Acara Nyawiji Ngaji Wengi, Eko Wintolo mengungkapkan, pentas musik reliji untuk menurunkan suhu politik pemilihan kepala daerah.
Pentas berisikan lantunan dzikir, sholawat, pengajian serta suguhan musik gamelan khas Kyai Kanjeng yang dikenal dengan Mocopat Syafaat.
“Kami ingin menyatukan warga Bantul dengan lantunan sholawat dan dzikir di waktu malam hari. Semoga suasana Bantul tetap teduh,” ujar Eko Wintolo kepada wartawan di sela-sela acara.
Itulah sebabnya, pentas mengusung tema Nyawiji Ngaji Wengi.
BERITA LAIN: Preorder Dibuka! BESPOKE AI Laundry Combo, Solusi Inovatif Mencuci
“Nyawiji berarti dadi siji atau menyatu dalam majelis ngaji di waktu wengi atau malam hari,” lanjut Eko yang juga anggota Presidium Sinergi Gerakan Rakyat Bantul.
Presidium Sinergi Gerakan Rakyat Bantul, Andi Rudin Sitopan mengatakan, Ngamen Syafaat untuk mengajak warga Bantul menyukseskan pemilihan bupati dalam suasana kondusif.
“Bedo pilihan rapopo. Sing penting njogo suasana aman damai ben Bantul tetep ayem tentrem,” ajak Andi didampingi Sujiyono, Jabun Banyu Langit dan Heri Panji Wulung. Ketiganya anggota Pokja Nyawiji.
BERITA LAIN: UAD Wisuda 2.343 Orang, 1.415 Lulusan Raih Predikat Cumlaude
Andi yang pernah menjadi anggota DPRD Bantul ini meyakini masyarakat Bantul sudah dewasa berpolitik.
Perbedaan bukan berarti musuh. Perbedaan dalam berpolitik justru membuat pilkada semakin dinamis.
“Jika kami memilih Pak Untoro dan Mas Wahyudi, atau yang lain memilih siapa, biarkan saja begitu. Mari bersama-sama mangayubagyo menyambut bupati Bantul yang baru,” kata Andi. (*)