SLEMAN – Asap kawah Gunung Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal. Ketinggian asap sekitar 100 meter di atas puncak kawah.
Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pukul 06:00 sampai 12:00 hari ini (7/3/2021), awan panas guguran melaju dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya.
Berikut aktivitas Gunung Merapi selengkapnya:
BACA JUGA: PKS DIY: Sementara Waktu, Tutup Mal, Pertokoan dan Tempat Wisata
■ Awan Panas Guguran (Jumlah : 1, Amplitudo : 50 mm, Durasi : 151 detik)
■ Guguran (Jumlah : 69, Amplitudo : 3-59 mm, Durasi : 10-125 detik)
■ Hembusan (Jumlah : 4, Amplitudo : 4-8 mm, Durasi : 15-22 detik)
■ Low Frekuensi (Jumlah : 1, Amplitudo : 5 mm, Durasi : 9 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 22, Amplitudo : 2-25 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, Durasi : 5-11 detik)
■ Vulkanik Dangkal (Jumlah : 5, Amplitudo : 40-75 mm, Durasi : 11-28 detik)
■ Tektonik Jauh (Jumlah : 1, Amplitudo : 2 mm, S-P : tidak terbaca, Durasi : 41 detik)
BACA JUGA: PPKM Darurat, Pajak Tahunan dan 5 Tahunan Dibayarkan di Samsat Induk
BPPTK Yogyakarta menyatakan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas ke arah sungai Woro sejauh 3 kilometer.
Ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*/asa)