GUNUNGKIDUL – Bambang Wisnu Handoyo. Nama sosok satu ini sangat populer. Orang-orang mengenal BW, begitu sering disapa, sebagai sosok bersahaja.
Sosok penuh perhatian kepada siapa saja. Bambang Wisnu melepas masa tugas sebagai aparatur sipil negara (ASN) Pemda DIY pada Desember 2020.
Jabatan terakhir sebelum purna tugas adalah kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Setelah itu, Bambang Wisnu diusung PDI Perjuangan menjadi calon bupati Gunungkidul.
Namun, Bambang Wisnu dikalahkan Sunaryanta yang kini menjadi orang pertama di Gunungkidul. Selepas hiruk pikuk pemilihan kepala daerah, suami Atiek Rarasati ini menemui Sunaryanta.
BACA JUGA: Bupati Karanganyar Sebut Isoter Bisa Hentikan Pandemi COVID-19
Bambang mengucapkan selamat kepada Sunaryanta sebagai bupati baru menggantikan Hj Badingah.
Kini, sosok yang dikenal dekat dengan Gubernur Sultan HB X ini menjadi orang biasa.
Meski pilkada telah selesai, Bambang Wisnu tidak kembali ke kampung Glagahsari, Umbulharjo, tempat tinggalnya.
Ia memutuskan menetap di Semanu, rumah yang dibelinya sepuluh tahun lalu.
“Saya memiliki utang janji. Saya harus memenuhi utang itu,” kata Bambang memberi alasan.
BACA JUGA: Ini Cara Mahasiswa Atasi Anak Anak Kecanduan Main Game
Di rumah yang berjarak sekitar 7 kilometer dari kota Wonosari, Bambang menjadi petani.
Ia mengelola lahan pekarangan di belakang rumah menjadi produktif. Beternak ayam bangkok dan ayam juper, budi daya ikan lele, memelihara burung perkutut, deruk dan puter.
Juga memelihara burung merpati dan ayam hutan. Di tempat yang jauh dari keramaian, Bambang kembali menyukai kebiasaan lama mengembangkan tanaman hias.
“Bapak setiap hari menghabiskan waktu di pekarangan,” kata Atiek, isterinya.
Berada di pekarangan pada pagi dan sore. Sedangkan siang adalah waktu istirahat.
Pada malam hari, Bambang menyempatkan diri jagongan di gazebo yang dibangun di belakang rumah.
Dulu, tempat ini ramai. Bambang membangun lapangan badminton di depan rumahnya. Juga ada tenis meja.
Rumahnya dipenuhi penduduk yang ingin berolahraga. Namun, sejak wabah virus corona menjadi-jadi, Bambang Wisnu dan Atiek Rarasati melockdown diri.
BACA JUGA: Forum 2045 Gagas Kurikulum Sosial Kebiasaan Baru
Tidak menerima tamu selama hampir satu setengah bulan. Sehari-harinya Bambang Wisnu hanya ditemani isteri dan Budi.
Budi adalah warga Umbulharjo yang dibawa ke Gunungkidul. Ia dimodali Bambang Wisnu membuka usaha angkringan. Angkringan ini sementara tutup karena PPKM.
Bambang Wisnu berharap pandemi virus corona segera berakhir. Masyarakat bisa melakukan kegiatan ekonomi dengan nyaman.
Lantas, adakah obsesi Bambang Wisnu di tempat ini? Ia menggelengkan kepala.
“Tidak ada,” jawabnya.
Mantan pejabat yang menguasai bidang anggaran ini hanya ingin hidupnya memberi manfaat bagi orang lain. Melihar orang lain bahagia dan hidup tentram. (nik/asa)