ZonaJogja.Com– Gebyar Keistimewaan menjadi hiburan gratis yang menyenangkan bagi masyarakat.
Event hiburan yang diselenggarakan Panidya Kaistimewaan bersama Sekber Keistimewaan DIY ini didatangi ratusan masyarakat dari berbagai kampung di Kota Yogyakarta.
Acara yang diselenggarakan di Lapangan Minggiran, Kemantren Mantrijeron, 30-31 Agustus 2024 untuk memperingati 12 tahun Undang Undang 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY.
Rangkaian kegiatan selama dua hari yang mengusung tema Andakara Kerta Raharja betul-betul meriah.
BERITA LAIN: Pertamina Gelar SMEXPO V di Plaza Ngasem, Diikuti 30 UMKM Kriya, Fesyen dan Kuliner
Di lapangan didirikan panggung berukuran besar menghadap timur. Sementara dua tenda bagi pentonton berada di sisi timur menghadap barat. Satu tenda untuk penonton VIP, satu lagi disediakan untuk masyarakat.
Paniradya Kaistimewan juga mendirikan 30 tenda berukuran 3×3 meter per segi. Lokasinya dibagi di sisi selatan dan utara.
Gebyar Keistimewaan hari pertama diawali acara Satriya Runner Fun Run yang dilaksanakan Jumat (30/8/2024) pagi.
Dilanjutkan, Senam Zumba Aerobic dan pembagian doorprize bagi peserta. Juga dilaksanakan Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan, serta diakhiri suguhan musik HR Management sebelum waktu shalat Jumat.
Setelah jumatan, diteruskan Pameran Desa Prima. Para pengunjung pamaran disuguhi orkes keroncong Cring Crung, pentas Arate Musik, karawitan dan kethoptrak.
BERITA LAIN: BAIC BJ40 Plus, SUV Gagah dan Powerfull yang Tangguh, Dilengkapi Fitur Canggih
Sekadar diketahui, acara Gebyar Keistimewaan bertujuan menyampaikan informasi tentang capaian 12 tahun UUK DIY kepada masyarakat.
Memberi refleksi kepada masyarakat tentang pentingnya Keistimewaan DIY, sekaligus mengajak kepada masyarakat agar memiliki kesadaran secara utuh dan komprehensif terhadap kebudayaan Indonesia, khususnya Yogyakarta.
Juga menjadi pengingat pentingnya Keistimewaan DIY bagi masyarakat.
Pada malam hari pertama, masyarakat kembali dihibur musik keroncong Cring Crung, Arate Musik, Sanggar Sangkan. Gebyar Keistimewaan hari pertama diakhiri pentas Kethoprak Jasetra.
Hari kedua, Gebyar Keistimewaan dibuka dengan acara workshop serta lomba miru jarik dan iket-iketan. Juga ada pameran desa prima, Burger Time, dan penampilan penyanyi kondang, Fanni Soegi.
Malam hari, masyarakat dihibur penampilan Metropolis Band, Ganx X, Gublic Musik, dan Noda Band.
BERITA LAIN: Peringati 12 Tahun UUK DIY, Digelar Pameran UMKM Seni Merdeka di Eks Hotel Mutiara
Dihadiri Pati Paniradya Kaistimewaan, Aris Eko Nugroho; Dandim 0734 Kota Yogyakarta, Letkol Inf Devy Kristiyono; Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma, Pj Walikota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, dan Widihasto Wasana Putra dari Sekber Keistimewaan DIY.
Gubernur DIY, Sultan HB X menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mensukseskan rangkaian Gebyar Keistimewaan. Sultan berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin dengan mengesampikan eko sektoral.
“Sinergi ini harapannnya dapat diterapkan dalam program keistimewaan, sehingga manfaatnya dirasakan seluruh masyarakat,” kata Gubernur dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pati Paniradya Kaistimewaan, Aris Eko Nugroho.
Sultan menegaskan, DIY memiliki tanggung jawab untuk memastikan keistimewaan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
BERITA LAIN: Dibiayai Danais, Dishub DIY Pasang 101 APJ Pintar, Daya Penerangan Bisa Diatur dari Jarak Jauh
Terutama terkait tata kelola pemerintahan yang baik, pelestarian budaya, pemanfaatan tanah, pengembangan pendidikan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sejak UU Keistimewaan ditetapkan 12 tahun lalu, banyak pencapaian yang diraih. Misalnya, indeks pembangunan manusia (IPM) DIY terus meningkat.
Pada 2023, IPM DIY mencapai 81,8. Ini adalah angka tertinggi di Indonesia. Pada bidang pelestarian budaya, Pemda DIY intens menyelenggarakan festival budaya dan revitalisasi situs-situs bersejarah.
Pendidikan budaya lokal juga dikembangkan. Terakhir, DIY mendapatkan sertifikat warisan dunia dari UNESCO terkait sumbu filosofi Yogyakarta.
Pada bagian lain, Sultan meminta pemanfaatan tanah kesultanan dan kadipaten harus diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
BERITA LAIN: Gelar Pertemuan Pentahelix Pariwisata, BPOB Undang 51 Pimpinan Perwakilan Maskapai Penerbangan
Tetap menjaga keadilan sosial dan kelestarian lingkungan. Bukan sekadar sumber daya ekonomi. Tetapi juga identitas sebagai warga Yogyakarta.
“Momentum peringatan 12 tahun UUK DIY adalah waku tepat mengambil langkah terus menjaga keistimewaan, agar bisa berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat Yogyakarta serta generasi mendatang,” kata Sultan.
Acara Gebyar Keistimewaan diakhiri dengan selebrasi, konfeti, dan lighting show. (*)