Tutup
Bisnis

Melon Ini Lagi Viral, Bentuknya Seperti Apel, Aroma dan Rasanya Bikin Ngeces

79
×

Melon Ini Lagi Viral, Bentuknya Seperti Apel, Aroma dan Rasanya Bikin Ngeces

Sebarkan artikel ini
RISET 25 TAHUN: Prof Dr Budi Setiadi Daryono MAgr Sc memperlihatkan Baby Melon Hikapel. (humas ugm)

SLEMAN, ZonaJogja.Com –   Guru Besar Fakultas Biologi UGM tak pernah berhenti berinovasi.  Ia merekayasa buah melon yang bentuknya menyerupai buah apel. Hasil rekayasa itu melahirkan  buah bernama Melon Hikapel.

Adalah Prof Dr Budi Setiadi Daryono MAgr Sc, sang inventor melon Hikapel. Pada tahun 2021, Budi melahirkan Baby Melon Hikapel.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Volume lebih kecil. Hanya 250 gram. Mudah dibawa keman-mana.  Rasa Baby Melon Hikapel memiliki tingkat kemanisan yang tinggi, dan aroma wangi yang khas.

Baby Melon Hikapel juga memiliki kemiripan permukaan kulit dengan buah apel yang halus dan mulus.

“Baby Melon Hikapel juga tidak terkontaminasi senyawa ethrel yang berbahaya. Kadar pestisida rendah , sehingga aman dikonsumsi,” kata Budi kepada wartawan di Fakultas Biologi UGM (9/1/2023).

BACA JUGA: Cegah Kekerasan Seksual di Kampus, UMBY Gelar Uji Publik Capansel Satgas PPKS

Varietas Baby Melon Hikapel  telah tercatat dalam Daftar Umum PVT, dan terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman.

Budi mengungkapkan,  gagasan melahirkan melon Hikapel bermula dari pertemuan emak-emak sosialita di Yogyakarta dan Jakarta.

Tahun 2011,  emak-emak ditawari produk hasil riset Budi.  Produk itu dibri label Melodi Gama 1, 2, dan 3.

Lalu, melon GMB. Juga Tacapa yang dirakit dari tahun 2008-2010.

Emak-emak mengeluhkan berat dan besarnya melon. Buah ini dianggap tidak praktis dibawa maupun dikonsumsi.

“Selain itu juga tidak habis sekali makan, sehingga harus disimpan di kulkas yang memakan tempat,” kenang Budi.

Selepas pertemuan tersebut, Budi dan tim pun tancap gas merakit kultivar melon baru seperti permintaan para emak-emak sosialita.

Dua tahun kemudian, bersamaan lahirnya putra bungsu, Fadhil Hikari Setiadi, lahirlah melon Hikadi Apel yang menyerupai apel dengan berat sekitar 1 kilogram.

Hikadi Apel yang kemudian diberi nama Hikapel  dikembangkan  dengan pendanaan RISPRO KPDP Kemenkeu tahun 2015-2017.

Volume Melon Hikapel seberat 300-800 gram. Buah ini  berasa  manis. Aromanya harum. Daging buah berwarna oranye.

Memiliki gradasi warna dari krem hingga oranye. Gradasi warna  menjadi penanda tingkat kematangan buah.

BACA JUGA: Akibat Penggunaan Air Tanah Berlebihan, Semarang dan Jakarta jadi Seperti Ini

MENGGODA: Daging Baby Melon Hikapel yang siap dikonsumsi. (humas ugm)

Melon Hikapel mengandung senyawa betakaroten yang bermanfaat  bagi kesehatan mata. Kaya antioksidan, serta mengandung vitamin C dan beberapa mineral lain.

Masa tanam Melon Hikapel sekitar 60 hari. Lebih pendek dibandingkan melon pada umumnya dengan masa tanam 90 hari.

Harga Melon Hikapel Rp 35 ribu per kilogram untuk wilayah Yogyakarta sekiyarnya.

“Harga melon pada umumnya Rp 10 ribu per kilogram. Nilai ekonominya cukup besar,” ujar Budi yang juga Dekan Fakultas Biologi UGM.

Selama kurang lebih 25 tahun meneliti melon, Budi dan tim telah menghasilkan inovasi 17 melon. Sebanyak 16 buah bisa dikonsumsi. Sementara 1 temuan tidak dapat dikonsumsi.

Yakni, Gama Melon Parfum yang dimanfaatkan sebagai bahan baku parfum dan sampo. Melol hasil riset dibudidayakan di Yogyakarta yaitu Madurejo, Kalasan, dan Panggang. (*)