ZonaJogja.Com – Apa kabar Gunung Merapi? Gunung yang terletak di perbatasan DIY-Jateng ini terekam baru saja terjadi 119 kali guguran.
Angka tersebut berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta tanggal 1 Agustus pukul 00:00 hingga 24:00.
Saat bersamaan terjadi 36 hybrid atau fase banyak, 7 vulkanik dangkal, dan 2 tektonik jauh.
Dari pos pengamatan teramati terjadi 13 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter.
BERITA LAIN: Mahasiswa UAD Bikin Teh dari Kulit Salak, Ini Khasiatnya
Guguran menuruni tebing arah Kali Bebeng. Juga terjadi 1 kali guguran lava ke arah Kali Boyong.
Terdengar 1 kali guguran dari Pos Babadan. Sedangkan laju deformasi EDM Babadan sebesar 0,5 cm/hari dalam tiga hari terakhir.
BPPTKG mengingatkan, potensi bahaya saat ini adalah guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer. Sungai Bedog, Krasak dan Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
BERITA LAIN: Fadeska Gelar Klaten Fashion Festival 2023, Peserta Melebihi Target
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh 3 kilometer, Sungai Gendol 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Merapi.
Sampai hari ini, BPPTK menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada level 3 (siaga). Status ini berlaku sejak 5 November 2020. (*)