Wisata

Lelung Jodog, Legendanya Masakan Daging Kambing di Bantul, Eksis Sejak 1993

497
×

Lelung Jodog, Legendanya Masakan Daging Kambing di Bantul, Eksis Sejak 1993

Sebarkan artikel ini
LELUNG: Enak, renyah, gurih. Bikin nagih. (ninik/zonajogja.com)

ZonaJogja.Com – Menu gule balung. Populer dengan sebutan “lelung”.  Inilah kuliner berbahan tulang kambing yang pernah ngehits di Kabupaten Bantul.

Lokasinya di Jalan Srandakan Km1 RT 04, Pandak, Jodog, Gilangharjo, Kapanewon Pandak.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Pemilik sekaligus pengelola Warung Lelung Jodog  adalah Wardoyo dan Mujirah.

Menu gule balung kali pertama dikenalkan tahun 1993. Waktu itu, kuliner satu ini terdengar aneh dan tidak biasa.

Namun, perjalanan waktu yang membuktikan menu guleng balung ini memikat masyarakat penyuka makanan berat dari daging kambing.

BERITA LAIN:

LEGENDA: Gule kambing dan lelung di Jodog, Bantul. (ninik/zonajogja.com)

Pelanggan baru terus berdatangan. Warung Lelung Jodog menjadi pembicaraan di mana-mana.

Pembeli tak hanya datang dari Bantul, Sleman, Kulon Progo,  Gunungkidul atau Yogyakarta.

Tapi juga berdatangan dari berbagai kota di Jawa. Bahkan, dari sejumlah daerah di Sumatera.

Warung ini mengalami kejayaan pada tahun 2000an. Per hari bisa melayani puluhan hingga ratusan pembeli.

Saking penuhnya, pembeli harus antri. Tempat ini juga sering macet karena diserbu puluhan mobil pribadi dan sepeda motor.

BERITA LAIN:

Salah satu pelanggan setia adalah Aryo Winoto. Waktu itu, putera Notosuwito ini menjadi anggota DPRD Kabupaten Bantul dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB).

Saat istirahat atau sedang menunggu jadwal sidang, Aryo menyempatkan diri menikmati gule balung.

“Rasanya memang enak. Bikin nagih. Saya kangen dengan rasanya,” kenang Aryo.

Selain gulai balung, juga ada menu sate, tongseng kepala, gulai babat, otak, kikil dan nasi goreng.

Enaknya gule balung juga diungkapkan Aris, pegawai di lingkungan Pemkot Yogyakarta.

BERITA LAIN:

Aris mengaku beberapa kali menyambangi Warung Lelung Jodog. Biasanya siang hari saat makan siang.

“Rasanya memang beda. Apalagi disediakan sedotan untuk mengambil sumsum tulang,” ujarnya.

Saking banyaknya pelanggan, Warung Lelung Jodog sempat membuka cabang di Jalan Godean.

Kini, warung  lelung  telah berusia 30 tahun. Warung  yang berada di pingir jalan ini tetap ramai dikunjungi pelanggan. (*)