GUNUNGKIDUL, ZonaJogja.Com – Angka stunting di DIY mencapai 17,3 persen (17 kasus setiap 100 kelahiran bayi, red). Pada tahun 2024, Yayasan Langkah Hati Indonesia (YLHI) menargetkan turun menjadi 14 persen.
“Kami akan mendukung penuh menurunkan angka stunting di DIY,“ kata Ketua YLHI Agra Aghasa setelah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wilayah DIY dan Bank BRI, 27 Juni lalu.
Penandatanganan MoU dilakukan di Dusun Ngalang Ombo, Desa Dadapayu Kecamatan Semanu Gunung Kidul DIY bertepatan Peringatan Hari Keluarga Berencana Nasional.
BKKBN DIY menunjuk YLHI sebagai pelaksana teknis program percepatan pengurangan angka stunting melalui Gerakan Orang Tua Asuh Peduli Stunting (OrtuPenting).
Program OrtuPenting merupakan upaya YLHI mendukung kerjasama kemitraan pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana dalam menyiapkan Generasi Berkualitas (Bangga Kencana).
BACA JUGA:
- Dokter UGM Jelaskan Penyebab Epilepsi, Ini Pertolongan yang Bisa Dilakukan
- Pendaftar Kerja di UGM 19.760 Orang, Lolos Seleksi 185 Orang, Mulai Kerja 1 Juli 2022
- Setelah Lakukan Persiapan 2 Tahun, Mobil Formula Generasi 11 UGM Ikuti Kompetisi di Belanda
YLHI menargetkan peningkatan kepedulian semua pihak mengenai pentingnya Bangga Kencana. OrtuPenting untuk mensinergikan sumber daya berdasarkan asas saling membantu dan saling mendukung.
YLHI juga akan membangun infrastruktur aplikasi donasi digital. Ini adalah aplikasi penggalangan donasi sebagai orang tua asuh untuk membantu percepatan penurunan stunting di DIY.
Pengembangan aplikasi OrtuPenting membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Termasuk uji coba dan integrasi sistem dengan Aplication Programming Interface (API) milik Bank Rakyat Indonesia.
YLHI juga membuka kerja sama dengan beberapa lembaga sosial dan kemanusiaan untuk mensosialisasikan OrtuPenting di media cetak, media digital dan elektronik. Y
“Kami membuka bekerjasama dengan semua pihak terkait melakukan penggalangan donasi yang dikemas dalam program kegiatan sosial dan gerakan kemanusiaan.
(aza/asa)