ZonaJogja.Com – Ketua Dewan Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun, merespon tindakan Satpol PP Bali yang mencopot baliho Ganjar-Mahfud.
Pencopotan ini dilakukan saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan di Kabupaten Gianyar, Bali, hari ini (31/10/2023).
Komarudin menegaskan, PDIP menganggap Bali sebagai kandang banteng.
“Bahwa Bali merupakan sarang banteng, kandangnya banteng. Tindakan seperti ini seharusnya segera diinvestigasi secara menyeluruh,” tandas Komarudin di Gedung DPR, Senayan.
BERITA LAIN: Warga Bisa Mandi Sehari Sekali Dianggap Mewah, BRI Wates Sumbang 150 Ribu Liter Air Bersih
Pencopotan baliho dapat dianggap sebagai tindakan provokasi. Dia juga memperingatkan agar kandang PDIP tidak diganggu.
“Saya melihat tindakan ini sebagai upaya provokasi. Sangat disayangkan jika kandang PDIP diperlakukan dengan tidak hormat,” lanjut anggota Komisi II DPR.
Ia menegaskan, banteng tidak boleh diganggu. Ketika terusik, banteng bisa bersikap brutal.
“Sebuah peringatan bahwa banteng tidak akan menunjukkan sikap lemah. Karena itu, kita harus menghormati keberadaan banteng ini,” ujar Komarudin.
BERITA LAIN: Ladha Resto, Tempat Kuliner Enak di Jogja Selatan, Sekarang Ada Menu Bakmi Jawa
Komarudin dan jajaran PDIP berharap pelaksanaan Pilpres 2024 dapat berjalan lancar tanpa memihak kepentingan tertentu.
Semua proses berjalan baik tanpa campur tangan kelompok tertentu yang dapat mengganggu pemilihan.
Seperti diketahui, Kasatpol PP Bali, Nyoman Rai Dharmadi menjelaskan pencopotan baliho bukan hanya terkait atribut PDIP dan Ganjar-Mahfud.
“Sesuai perintah Pj Gubernur, saya diminta mencabut atribut parpol di area acara,” kata Nyoman Rai memberi alasan. (*)